Kamis, 22 Oktober 2015
Profil Tokoh: Sri Mulyani
Sri Mulyani Indrawati (lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962) adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010. Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Begitu, dia berkantor di Kantor Bank Dunia, dia praktis meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan. Sebelum menjabat menteri keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Sri Mulyani masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes, Kamis, 23 Agustus 2012. Direktur Operasional Bank Dunia pada urutan ke-72. Forbes menganggap Sri Mulyani sebagai sosok yang berpengaruh karena berhasil membenahi sistem fiskal di Indonesia. Adapun hal itu dilakukan Sri saat menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia selama periode 2005-2010. Hal ini mengakibatkan ia menjadi diperhitungkan dalam bursa calon presiden pada pemilu yang akan datang. Ketua Umum Partai SRI (Serikat Rakyat Indonesia), Damianus Taufan mengatakan, kendati saat ini Sri Mulyani tidak memiliki jabatan di pemerintahan, namanya tetap bisa masuk dalam bursa calon presiden bersama sejumlah tokoh nasional lainnya. "Artinya Sri Mulyani tetap diperhitungkan dalam survei," ujar Damianus, Kamis 29 November 2012. Pernyataan ini dilontarkan Taufan menanggapi hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia. Dalam polling yang menggunakan 223 opinion leader sebagai responden, Sri Mulyani berada di lima besar calon presiden alternatif. Taufan membandingkan bekas Menteri Keuangan itu dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. "Sri Mulyani kan tidak jadi pejabat publik, tapi namanya ada di lima besar calon presiden alternatif. Ini kelebihan dia," ujarnya.
Menurut Taufan, hal itu menandakan sosok dosen Universitas Indonesia itu masih melekat di hati masyarakat. Ia juga meyakini citra Sri Mulyani masih baik. "Ini membuktikan image bahwa Sri Mulyani terlibat kasus Century tidak betul," kata dia.
Taufan menambahkan, soal keterkaitan Sri Mulyani dengan kasus dana talangan Bank Century juga terbantahkan dengan hasil survei tadi. "Dia dipresepsikan memiliki kredibilitas tinggi, sehingga tak dianggap bersalah dalam kasus Century," katanya. Menurut Taufan, masuknya Sri Mulyani dalam bursa capres alternatif membuktikan sosok Direktur Bank Dunia itu didambakan masyarakat. "Jadi tak hanya Partai SRI yang berpikir begitu, mereka yang diluar partai juga berpikir serupa," ucapnya.
Profil Tokoh: Oprah Winfrey
Oprah lahir pada tanggal 29 Januari 1954 di Kosciusko, Mississippi, ia dibesarkan di sebuah perternakan oleh neneknya yang keras, Hattie Mae, selama enam tahun. Oprah mulai berbicara di gereja neneknya ketika baru berusia tiga tahun. Ia memiliki bakat alami untuk tampil di depan umum dan menjadi sangat populer dalam perkumpulannya.
Ketika berusia enam
tahun, ibunya, Vernita, mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu di Milwaukee,
Wisconsin dan akhirnya mengambil Oprah kembali dari neneknya. Di Milwaukee, sama seperti di peternakan, Oprah
masih sangat miskin, ia harus tinggal dalam satu kamar bersama ibu dan dua
saudara tiri, laki – laki dan perempuan. Setiap hari Vernita meninggalkan
anak-anak itu pagi-pagi sekali dan baru pulang pada malam hari, sehingga ia
tidak punya waktu untuk keluarganya.
Agar ibunya memperhatikannya, Oprah sering kabur dari rumah.
Pada usianya yang ke-9, ia mengalami pelecehan seksual oleh sepupunya yang
berusia 19 tahun yang sedang bertugas menjaganya. Oprah yakin itu kesalahannya
dan tidak menceritakan apa yang ia alami kepada siapapun.
Tanpa bimbingan dari seorang pun, perilaku Oprah semakin
tidak terkendali. Menginjak usia 14 tahun, Oprah hamil dan bayinya meninggal
tidak lama setelah dilahirkan. Ketika Oprah melarikan diri selama satu minggu,
ibunya memutuskan bahwa ia tidak bisa lagi mengurus Oprah. Saat itulah ibunya
mengirim Oprah untuk hidup bersama ayahnya di Nashville. Oprah yang benar–benar
takut dengan ayahnya orang yang paling disiplin yang ia kenal, bersumpah, kalau
sampai ia sanggup tinggal bersama ayahnya, ia akan merubah hidupnya, ia akan
menunjukan siapa dia yang sebenarnya. Pada umur 14 tahun, Oprah tinggal bersama
ayahnya, Vernon Winfrey dan ibu tirinya, Zelma, yang merupakan anggota
terhormat masyarakat Tennessee.
Profesi ayahnya adalah tukang cukur, pemilik toko, anggota
dewan kota, dan pejabat gereja. Ayah Oprah tidak bisa mentoleransi sikap negatif
Oprah atau nilai sekolahnya yang buruk. Oprah memperoleh nilai – nilai C di
Milwaukee, tetapi hanya nilai A yang bisa diterima oleh ayahnya. Disamping
pekerjaan rumahnya dari sekolah, setiap minggu Vernon dan Zelma mewajibkan
Oprah untuk menulis laporan buku dan menanyakan kepadanya kosakata baru. Awalnya, Oprah benci pada aturan tegas
dan harapan tinggi mereka. Tapi, ternyata justru itulah yang ia perlukan,
orangtua yang membuat peraturan dan menerapkannya dengan tegas, tapi juga
memberikan cinta dan perhatian yang diinginkannya. Oprah pun bangkit.
Tidak saja nilai sekolahnya yang meroket, Oprah juga jadi
lebih ramah dan populer daripada sebelumnya. Di SMA, ia terpilih untuk mewakili
sekolahnya pada suatu konfrensi pemuda di Gedung Putih, dan memenangkan beasiswa
sebesar $1,000 atas pidato yang ia tulis, “Orang Negro, Konstitusi, dan Amerika
Serikat”. Ayahnya begitu mendukung Oprah untuk bermimpi besar, dan ia
melakukannya.
Pada usia 16 tahun, Oprah menempuh perjalanan ke Los
Angeles untuk menjadi pembicara di suatu gereja. Ketika kembali, Oprah
bercerita kepada ayahnya kalau suatu saat nanti cetak telapak tangannya akan
ada di samping deretan cetak telapak tangan bintang lain di luar Teater Mann’s
Chinese.
Pada usia 17 tahun, dia memperoleh pekerjaan pertamanya
di dunia pertunjukan sebagai penyiar berita di stasiun radio lokal. Mereka bahkan membayarnya $100 per minggu, yang
terhitung besar buat siswa sekolah menengah pada tahun 1970-an. Oprah
mempertahankan pekerjaannya, bahkan setelah dia memperoleh beasiswa ke
Universitas Negara Bagian Tennessee dan mulai masuk perguruan tinggi. Pada
usianya yang ke-19, ia ditemukan oleh sebuah stasiun televisi di Nashille untuk
dipekerjakan sebagi wartawan dan penyiar berita.
Pada 1976, Oprah menjadi pembawa acara TV di Baltimore dan
kemudian dipromosikan sebagai pendamping pemandu acara bincang-bincang pagi
(talk show) yang bernama People Are Talking (Orang–orang Mulai Berbicara).
Format talk show tersebut sempurna untuk Oprah, penonton menyukai lelucon,
kejujuran, dan kepribadian yang membumi dan peringkat acara ini membubung
tinggi.
Pada 1984, Oprah mendapatkan terobosan besar. Dia diminta menjadi pemandu acaranya sendiri disebuah Chicago. Acara A. M. Chicago mengudara pada waktu yang sama dengan acara Phill Donahue Show yang populer. Phill adalah raja TV siang hari, tetapi tidak butuh waktu lama bagi Oprah untuk menurunkan Phill dan takhtanya. Dalam waktu singkat dia menjadi bintang di 120 kota besar di seluruh Amerika.
Pada 1984, Oprah mendapatkan terobosan besar. Dia diminta menjadi pemandu acaranya sendiri disebuah Chicago. Acara A. M. Chicago mengudara pada waktu yang sama dengan acara Phill Donahue Show yang populer. Phill adalah raja TV siang hari, tetapi tidak butuh waktu lama bagi Oprah untuk menurunkan Phill dan takhtanya. Dalam waktu singkat dia menjadi bintang di 120 kota besar di seluruh Amerika.
Example of Short Job Interview
JOB
INTERVIEW
A:
Good afternoon.
B:
Good afternoon.
A:
Have a seat, please.
B:
Thank you.
A:
What is your name?
B:
My name is Laras Wulansari.
A:
Why don’t you want to work at Hermes Palace Hotel anymore?
B:
Because, in our work contract, there only for one year.
A:
What kind of Italian food you can cook?
B:
I can cook spaghetti, pizza and so son.
A:
What kind of food you can quickly?
B:
I can cook fried rice, Aceh noodle, Ommelet, etc.
A:
Why do you want to work here?
B:
Because I like cooking so much, and I want to try something new.
A:
What kind of healthy food you serve at Healthy and Tasty Food Contest in Medan?
B:
I serve a special salad.
A:
Well, nice interview, Laras. Just wait for the next information.
B:
Thank you, Miss. I hope I am accepted in this place.
Manajemen Keuangan Sekolah
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah sebagai
suatu sistem membutuhkan tata kelola atau manajemen yang bagus demi tercapainya
tujuan dan cita-cita pendidikan yang dicanangkan. Manajemen ini haruslah
mencakup di segala bidang, termasuk di bidang pembiayaan atau keuangan.
Sebagai bagian
dari sistem pendidikan nasional dan sebagai satuan pendidikan, sekolah tentu
saja memiliki SDM (kepala sekolah,wakil kepala, guru-guru, staf, laboran, tata
usaha, satpam, dan sebagainya), sarana (buku pelajaran, buku pelengkap, buku perpustakaan, alat
peraga, alat praktik, bahan dan ATK, perabot), dan prasarana (tanah, bangunan,
laboratorium, perpustakaan, lapangan olahraga). Untuk mengelola semua itu,
dibutuhkan biaya yang cukup besar. Misalnya, dalam usaha pengadaan sarana dan
prasarana untuk menunjang proses pembelajaran tentu saja diperlukan dana yang
tidak sedikit, bahkan setelah diadakan maka diperlukan dana untuk
perawatan, pemeliharaan, dan pendayagunaannya. Meskipun ada tenaga, ada sarana
dan prasarana, untuk memanfaatkan dan mendayagunakan secara optimal perlu biaya
operasional baik untuk bahan dan ATK habis pakai, biaya pemeliharaan, maupun
pengembangan personil agar menguasai kompetensi yang dipersyaratkan.
Dari paparan di atas, jelas sangat diperlukan suatu
manajemen yang bagus untuk memudahkan penganggaran dan pengawasan setiap biaya
yang dikeluarkan oleh sekolah seefisien mungkin demi menuju tercapainya tujuan
pendidikan yang dicita-citakan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana konsep dasar
biaya dan mengapa dalam perkembangannya pendidikan memerlukan biaya?
2.
Apa sajakah
prinsip-prinsip manajemen keuangan pendidikan?
3.
Ada berapa jenis biaya
pendidikan serta sumber-sumber biayanya?
4.
Apa yang dimaksud dengan
penganggaran, prinsip-prinsip, tahapan-tahapan dalam penyusunannya dan ke mana
sajakah biaya pendidikan dianggarkan?
5.
Apakah fungsi anggaran pendidikan?
1.3 Tujuan Penulisan
- Untuk
mengetahui pembiayaan dalam pendidikan;
- Untuk
mengetahui sumber pembiayaan dan pengeluaran pendidikan;
- Untuk mengetahui tentang
penganggaran pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1
Pengertian
Biaya pendidikan merupakan segenap biaya yang
mencakup dalam proses pendidikan demi menunjang pencapaian tujuan pendidikan.
Dari pengertian itu, dapat disimpulkan ada dua jenis biaya yang dimaksud, yaitu
biaya pemasukan (input) dan pengeluaran (output). Untuk
memudahkan pengaturan keluar masuknya biaya yang dimaksud, maka dibutuhkan
sebuah tata kelola yang selanjutnya dinamai manajemen keuangan pendidikan.
Manajemen keuangan merupakan salah satu
substansi manajamen sekolah yang turut menentukan berjalannya kegiatan
pendidikan di sekolah. Layaknya manajemen pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan juga dilakukan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengawasan atau pengendalian.
Menurut Depdiknas (2000), manajemen keuangan merupakan
tindakan mengelola keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah
dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai
dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban
keuangan sekolah.
Manajemen
keuangan harus memperhatikan beberapa prinsip sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun
2003 pasal 48. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1.
Transparansi
Di lembaga pendidikan, transparan berarti adanya keterbukaan dalam
manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan
jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga
bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.
Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan
orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program
pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan
timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah
melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan dalam memperoleh informasi
yang akurat dan memadai.
Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah.
3.
Efektivitas
Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif hasil. Manajemen keuangan
dikatakan memenuhi prinsip efektivitas apabila kegiatan yang dilakukan dapat
mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan
lembaga yang bersangkutan dan kualitatif hasilnya sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
4.
Efisiensi
Efisiensi adalah adanya perbandingan yang baik antara pemasukan (input)
dan pengeluaran (output). Pemasukan yang dimaksud meliputi tenaga,
pikiran, waktu, biaya. Sedangkan pengeluaran adalah hasil yang didapatkan.
Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:
a.
Dilihat dari segi
penggunaan waktu, tenaga dan biaya, suatu kegiatan dikatakan efisien kalau
penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil
yang ditetapkan.
b.
Dilihat dari segi hasil,
suatu kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga
dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun
kualitasnya.
2.1.3
Tujuan
Manajemen
keuangan diharapkan mampu menjadi alat untuk memudahkan manajer (kepala
sekolah) mengatur dan mengontrol pembiayaan yang dibutuhkan sekolah. Beberapa tujuan manajemen keuangan sekolah adalah:
1.
Meningkatkan efektivitas
dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2.
Meningkatkan akuntabilitas
dan transparansi keuangan sekolah.
3.
Meminimalkan
penyalahgunaan anggaran sekolah.
4.
Menjamin agar dana yang
tersedia dipergunakan untuk kegiatan harian sekolah dan menggunakan kelebihan
dana untuk diinvestasikan kembali.
5.
Menjaga agar
peraturan-peraturan serta praktik penerimaan, pencatatan, dan pengeluaran uang
diketahui dan dilaksanakan.
2.2 Jenis-jenis Biaya Pendidikan
Pendanaan pendidikan sebagaimana tertuang dalam
PP No 48 tahun 2008 tentang Penganggaran Pendidikan dinyatakan menjadi tanggung
jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Biaya
pendidikan dibagi menjadi :
- Biaya Satuan
Pendidikan, adalah biaya penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan yang meliputi biaya investasi, biaya operasional, bantuan biaya
pendidikan dan beasiswa.
- Biaya
Penyelenggaraan dan/ atau Pengelolaan Pendidikan, adalah biaya
penyelenggaraan dan/ atau pengelolaan pendidikan oleh pemerintah, pemprov,
pemko/ pemkab, atau penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan
masyarakat/ Yayasan.
- Biaya
Pribadi Peserta Didik, adalah biaya operasional yang meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bias mengikuti
proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
2.3 Sumber-sumber Biaya Pendidikan
Adapun yang
menjadi sumber-sumber biaya pendidikan menurut UU Sisdiknas Nomor 20 Pasal 46
ayat 1 adalah sebagai berikut.
1.
Dana dari Pemerintah Pusat
Yang dimaksud
dengan dana dari pemerintah pusat adalah segala bentuk penerimaan anggaran dari
kas negara yang diberikan oleh pemerintah pusat bagi sekolah seperti; dana
pendampingan operasional, dana hibah kompetitif, Biaya Operasional Sekolah, dan
lain sebagainya. Dana ini sendiri berasal dari APBN.
2.
Dana dari Pemerintah Daerah
Yang dimaksud
dengan dana dari pemerintah daerah adalah semua bentuk pemasukan dana yang
diberikan oleh pemerintah propinsi maupun pemerintah kabupaten/ kota dari kas
keuangan propinsi atau kabupaten/ kota kepada sekolah dalam bentuk buku, dana
hibah pembangunan kelas baru, dana rehabilitasi sekolah dan beasiswa bagi
peserta didik. Dana ini berasal dari APBD.
3.
Dana dari Masyarakat
Pendanaan dari
masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite. Besarnya sumbangan dana
yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh rapat Komite sekolah.
Pada umumnya dana Komite terdiri atas:
a.
Dana tetap bulan sebagai
uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua setiap bulan selama anaknya
menjadi siswa di sekolah;
b.
Dana insidental yang
dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu kali selama tiga tahun
menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur);
c.
Dana sukarela yang
biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang dermawan dan bersedia
memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu ikatan apapun.
2.4.1
Fungsi Anggaran
Pendidikan
Fungsi dari anggaran pendidikan meliputi beberapa hal sebagai berikut:
- Merupakan kerangka
operasional dalam biaya dan waktu kegiatan yang akan dilaksanakan.
- Alat untuk mendelegasikan
wewenang dalam pelaksanaan suatu rencana.
- Anggaran
dapat pula sebagai instrumen kegiatan kontrol dan evaluasi penampilan.
2.4.2
Tahapan
Penyusunan Anggaran
Dalam prosedur
penyusunan anggaran memerlukan tahapan-tahapan yang sistematik sebagai berikut:
- Mengidentifikasi
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran
- Mengidentifikasi sumber-sumber
yang dinyatakan dalam uang, jasa dan barang.
- Semua sumber dinyatakan dalam
bentuk uang, sebab anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan financial.
- Memformulasikan anggaran dalam
bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi
tertentu.
- Menyusun usulan anggaran untuk
memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang
- Melakukan revisi usulan
anggaran
- Persetujuan revisi usulan
anggaran
- Pengesahan anggaran
2.4.3
Mata Anggaran
Adapun
yang menjadi mata anggaran belanja sekolah (pos-pos yang menjadi tempat
pengeluaran biaya pendidikan sekolah) adalah sebagai berikut:
1.
Gaji pegawai tetap yaitu setiap bentuk pemberian dana, tunjangan dan
barang yang disebut sebagai upah kerja atau gaji bagi seluruh pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolah yang telah ditetapkan menjadi pegawai tetap
sekolah sesuai dokumen pengangkatan pegawai tetap sekolah.
2. Honorarium yaitu
setiap bentuk pemberian dana, tunjangan atau barang yang disebut sebagai
honor bagi setiap orang yang melaksanakan pekerjaan atau tugas resmi atas
permintaan kepala sekolah.
3. Biaya Operasional Kegiatan
Belajar-Mengajar yaitu setiap bentuk pengeluaran dana dan barang
habis pakai yang digunakan untuk menunjang aktifitas belajar-mengajar dan
pembelajaran siswa di sekolah, termasuk: buku-buku pelajaran, alat tulis kelas,
biaya transportasi pembelajaran, dan biaya akomodasi bagai guru dan siswa yang
memerlukan lokasi belajar di tempat berbayar.
4.
Perawatan dan Pemeliharaan Fasilitas Sekolah yaitu
segala bentuk pengeluaran dana dan barang untuk menjaga, memperbaiki, dan
merawat fasilitas sekolah dalam bentuk aktifitas: pengecatan, penggantian
genting, biaya listrik dan telepon atau lainnya.
5.
Investasi Pembangunan Infrastruktur Sekolah yaitu setiap
bentuk pengeluaran dana untuk disimpan dalam bentuk usaha bagi hasil atau
tabungan guna mencapai waktu tertentu di masa depan sesuai rencana strategis
sekolah yang diperuntukkan bagi: pengadaan lahan sekolah, pembangunan gedung
baru dan perpustakaan atau lainnya.
6.
Belanja lainnya yaitu segala jenis pengeluaran biaya
yang diperuntukkan bagi aktifitas per-semester atau saat ada masa khusus,
seperti: biaya transportasi mengikuti pertemuan dengan presiden, membeli piala
untuk pertandingan olah raga dan lainnya.
BAB III
PENUTUP
Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan umum
yaitu pendidikan membutuhkan biaya. Karena begitu besarnya biaya yang
dianggarkan, maka diperlukan suatu manajemen khusus keuangan agar dapat
mempermudah perencanaan pengeluaran serta pengawasannya. Oleh karena itu,
manajemen keuangan pendidikan menjadi satu bagian dari sistem sekolah yang juga
mendukung pencapaian cita-cita pendidikan nacional.
Beberapa saran
yang bisa penulis usulkan adalah sebagai berikut.
1.
Kepala sekolah
sebagai manajer keuangan sekolah harus memiliki keahlian yang memadai untuk
mengelola keuangan sekolah;2. Para guru juga diharapkan kerja samanya demi terwujudnya sistemkeuangan sekolah yang efisien dan efektif;
3. Peran aktif masyarakat selaku pengawas juga sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sagala, Syaiful. 2013. Manajemen
Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)