Kamis, 22 Oktober 2015
Profil Tokoh: Sri Mulyani
Sri Mulyani Indrawati (lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962) adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010. Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Begitu, dia berkantor di Kantor Bank Dunia, dia praktis meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan. Sebelum menjabat menteri keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Sri Mulyani masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes, Kamis, 23 Agustus 2012. Direktur Operasional Bank Dunia pada urutan ke-72. Forbes menganggap Sri Mulyani sebagai sosok yang berpengaruh karena berhasil membenahi sistem fiskal di Indonesia. Adapun hal itu dilakukan Sri saat menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia selama periode 2005-2010. Hal ini mengakibatkan ia menjadi diperhitungkan dalam bursa calon presiden pada pemilu yang akan datang. Ketua Umum Partai SRI (Serikat Rakyat Indonesia), Damianus Taufan mengatakan, kendati saat ini Sri Mulyani tidak memiliki jabatan di pemerintahan, namanya tetap bisa masuk dalam bursa calon presiden bersama sejumlah tokoh nasional lainnya. "Artinya Sri Mulyani tetap diperhitungkan dalam survei," ujar Damianus, Kamis 29 November 2012. Pernyataan ini dilontarkan Taufan menanggapi hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia. Dalam polling yang menggunakan 223 opinion leader sebagai responden, Sri Mulyani berada di lima besar calon presiden alternatif. Taufan membandingkan bekas Menteri Keuangan itu dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. "Sri Mulyani kan tidak jadi pejabat publik, tapi namanya ada di lima besar calon presiden alternatif. Ini kelebihan dia," ujarnya.
Menurut Taufan, hal itu menandakan sosok dosen Universitas Indonesia itu masih melekat di hati masyarakat. Ia juga meyakini citra Sri Mulyani masih baik. "Ini membuktikan image bahwa Sri Mulyani terlibat kasus Century tidak betul," kata dia.
Taufan menambahkan, soal keterkaitan Sri Mulyani dengan kasus dana talangan Bank Century juga terbantahkan dengan hasil survei tadi. "Dia dipresepsikan memiliki kredibilitas tinggi, sehingga tak dianggap bersalah dalam kasus Century," katanya. Menurut Taufan, masuknya Sri Mulyani dalam bursa capres alternatif membuktikan sosok Direktur Bank Dunia itu didambakan masyarakat. "Jadi tak hanya Partai SRI yang berpikir begitu, mereka yang diluar partai juga berpikir serupa," ucapnya.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar